Oleh: Annisaturahmi
Aku anak yang dipanggil spesial
Tetapi kadang kala dianggap tidak spesial
Aku miliki beribu memori
Yang hanya bisa ku simpan dalam diri
Ayah Bunda
Bukan maksudku untuk tak mengiyakan semua perintahmu
Kakak
Bukan maksudku tak mendengarkan semua ceritamu
Adik
Bukan inginku untuk tak menghiraukan keinginanmu
Saudaraku
Tak ada upayaku untuk merenggut segala perhatian
Bila kau tahu
Terlalu banyak yang aku lihat
Terlalu banyak yang aku dengar
Terlalu banyak kebisingan yang aku rasakan
Jujur
Aku pun tak pinta dilahirkan dengan seperti ini pada Tuhan
Tak ada pintaku untuk dispesialkan
Jika waktu mengizinkan
Aku ingin kali seperti anak lainnya
Aku siap untuk dilahirkan kembali seperti anak yang dianggap sempurna
Anak yang kau idamkan
Anak yang kau dambakan
Seperti
Anak yang tatkala kau lihat, kau berkata “Ahh.. Lucunya”
Yang lalu dalam hatimu berkata
“Andai anak kita seperti itu”
Aku sering bercengkerama pada Tuhan
Ku pinta
Tuhan.
Tolong ubah aku, kemudian Tuhan memberi senyumnya padaku
Senyuman yang memiliki arti tersirat
Aku lihat Ayah Bunda sering adu mulut oleh sebab perilakuku
Aku dengar Ayah Bunda sering saling tinggi nada karena aku
Aku lihat Ayah Bunda sering menangis karena aku
Aku lihat Ayah Bunda sering memarahi Kakak Adik sebagai pelampiasan dariku
Aku perhatikan Ayah Bunda menghempaskan kerasnya hidup demi aku
Oh ya
Ayah Bunda
Maaf jika aku sulit kendalikan emosiku
Maaf, jika tawaku saja menjadi sebuah kebisingan olehmu
Aku mencoba untuk hentikan, Tak bisa
Aku mencoba untuk menjadi lebih baik
Aku juga coba untuk menjadi yg kau harapkan
Tapi,
Benar-benar aku tetap saja tak bisa
Yah, Bunda. Aku spesial kata orang-orang
Maka itu, pintaku Ayah Bunda cukup jadikanku juga spesial di hati
Yah, Bunda
Ku minta maaf
Tidak bisa menjadi harapanmu
Namun, aku berusaha menyenangkan hatimu
Jika Tuhan selalu izinkan aku
Untuk tetap menari di dunia ini.