BAHAN CERITA ANNISATURAHMI
Berisikan apapun yang menjadi bahan cerita Annisaturahmi
Minggu, 20 Februari 2022
PINTA KU
Kamis, 20 Agustus 2020
Apa Arti Merdeka Nan Sesungguhnya ?
Sabtu, 01 Agustus 2020
"Gak mau jadi guru !"(Sebuah curhatan seorang guru yang dulunya tak bercita-cita menjadi guru)
Jumat, 27 Desember 2019
Terbilang Dua Puluh Lima
Hi aku nan seperempat abad.
Sulitnya hidup di Indonesia dengan usia terbilang dua puluh lima. Iya. Di usia tersebut barangkali tidak semua orang dapat mengetahui yangmana hidup nan pantas dan layak untuknya. Realita di usia dua puluh lima disebagian orang tentu tak akan sama.
Setiap pagi, masih bangun lalu berpikir:
“What am I gonna do with my life?
Is this the life I really want to pursue?”
Hal ini bisa terjadi => Saat usiamu dua puluh lima... (aku mengambil tulisan berikut ini dari sebuah akun instagram, seorang penulis AlviSyahrin)
Rasanya hidupmulah nan paling menyedihkan. Rekan-rekanmu telah menikah. Sahabatmu; karirnya melejit, usahanya sukses. Beberapa kawan melanjutkan studi ke luar negri dan prestasi lainnya, sedangkan kamu tertinggal.
Ini sudah bukan usia untuk mengeluh dan menyalahkan sekitar. Ini saatnya kamu berkontemplasi.
"Sudahkah kamu benar-benar berusaha ?"
"Sudahkah kamu mencoba ini-itu ?"
"Ataukah kamu lebih banyak duduk diam dan bersedih ?"
"Sudahkah kamu menapaki jalur yang tepat ?"
"Bagaimana kamu bisa tahu bahwa ini benar ?"
"Ataukah kamu hanya mengikuti keinginan egomu ?"
Di posisimu nan seperti ini, ada satu kebaikan terlupakan.
Waktu luang. Kesempatan menuntut ilmu. Ilmu yang tak akan mengecewakanmu yang bermanfaat untuk kelak, di dunia dan di akhirat.
Dengan menuntut ilmu disertai dengan hati yang tulus mudah-mudahan kamu akan terhindar dari...
Pernikahan yang prematur: bahagia di awal, berikutnya misskomunikasi tanpa henti, kesuksesan melenakan yang perlahan-lahan
membuat hati kosong dan gelisah, rutinitas yang kemudian menjenuhkan, kehidupan duniawi nan begitu menipu yang dapat hilang dalam sekejap mata, nan kemudian membuat bingung dan buntu.
Maka, tuntutlah imu. Ilmu yang mendekatkan kita dengan Sang Pencipta yang kemudian membuat kita memandang dunia dengan perspektif baru; belajar menerima takdir yang telah ditetapkan; berusaha bertakwa di sepanjang hidup; menimbulkan ketentraman hati; senantiasa ingat pada kampung nan kekal yaitu akhirat.
Karena hidup tak sedangkal apa yang dibanggakan orang-orang. Semua ini. Fana.
Begitulah.
Untuk bertahan, kau hanya butuh percaya diri. Tuhanmu tak akan meninggalkanmu dalam menemani perjalanan ini. Berusahalah. Semangatlah. Suksesmu ada waktunya. Berjuanglah. Restu kedua orang tua serta dukungan keluargamu mengitarimu.
Sebenarnya tak akan sulit saat kamu mengemban terbilang dua puluh lima. Hanya bagaimana kamu menghadapinya saja. Berjuanglah ! Bertakwalah ! Tawakallah !
.
.
.
Annisaturahmi
Kamis, 14 Maret 2019
Betahkah ?
Seketika gadis yang suka masuk hutan keluar hutan; berenang dan melompat di air terjun; berpanas-panasan di pantai; jungkir balik di atas pasir dan menyinggahi jalan satu ke jalan lain ini harus duduk tenang di kantor saat ini.
Tidak selalu duduk tenang sih. Terkadang dia juga melalang buana ke daerah lain untuk mengurusi kendaraan kantornya, mengajari customernya, menyinggahi kerabat dan sahabatnya atau sekedar melepaskan hasrat bebasnya.
Dia harus duduk menatap layar komputernya untuk menunggu customer mengirimi pesan sembari belajar, mencari info terbaru atau memperhatikan berita yang hangat di kala itu. Biasanya dia berada di lapangan yang kadang panas kadang hujan. Seringkali dia harus mengolesi sunblock ke wajahnya, jika dia rasa perlu. Biar kulit tidak semakin gosong katanya. Sebenarnya dia bukanlah gadis yang terlalu peduli dengan urusan kecantikan, tapi menurutnya sunblock merupakan sebuah maha karya yang membuat kulit tidak terbakar dan akan tetap sehat. Persetan dengan foundation, pensil alis dan sejenisnya. Itulah yang ada dipikirannya.
Namun, kini berbeda. Dia mulai sering memperhatikan kulitnya. Dia mulai berpikir apakah lipstiknya sudah luntur ? Pekerjaan kini yang menuntutnya seperti itu atau karena dia kini dikelilingi dengan hal semacam itu ?
Biasanya dia berdiri di lapangan, tapi kini dia duduk di ruangan ber-Ac. Biasanya dia banyak bicara, kini dia berbicara seadanya. Biasanya dia tidak peduli dengan penampilan, kini dia peduli akan hal itu. Sungguh orang yang terlihat berbeda, tapi banyak hal yang masih sama. Hal ini wajarkah ? Mungkin ini hal yang wajar karena tuntutannya yang berbeda dan usianya yang kian bertambah.
Pertanyaannya : Apakah dia akan nyaman dengan kebiasaan barunya ini ?
Selasa, 12 Maret 2019
Tak Lebih Dari Seorang Gadis Manja
Aku tak lebih dari seorang gadis manja. 24 tahun, dan aku masih saja sendiri. Selain itu, aku masih saja merasa belum puas dengan pekerjaanku. Aku gadis manja. Itu benar. Aku tidak kuat.
Dulu ketika kuliah, mereka mengenalku sebagai gadis yang kuat dan aku bangga atas itu. Ternyata apa ? Aku tidak lebih dari seorang perempuan yang suka mengeluh. Aku tak dapat mengambil keputusan dengan tepat. Aku belum bekerja di tempat yang aku rasa aku akan bekerja di sini sepanjang hidupku. Belum.
Aku begitu naif. Aku begitu cengeng. Hanya karena satu targetku yang tak tepat sasaran, aku menjadi malas dan begitu pasrah. Aku begitu mudah goyah.
Aku begitu tak terkontrol. Diusia ini aku masih saja ingin mencari tempat aku bersenang-senang untuk diriku sendiri. Aku ingin jalan-jalan. Aku ingin melakukan hal-hal yang menantang yang sedangkan aku selalu lupa. Ada orang yang menantiku. Ada orang tua beserta adik yang menilaiku.
Aku begitu naif. Diusia ini adakah aku berpikir akan dengan siapa aku bersanding. Akan dengan siapa aku menyisakan waktu hidupku. Aku masih terbawa suasana tak berpikir.
Kapan aku mulai berubah pola pikirku ? Mungkin baru ini. Saat tulisan ini tercipta secara tidak sengaja. Tercipta di sebuah anak tangga pelataran sebuah mall di kawasan Ibu kota Jakarta.
Senin, 07 Januari 2019
Apa ini ?
Oleh : Annisaturahmi
Angin kasar
Air rusuh
Ombak jelek
Langit lusuh
Jalan aneh
Gunung usang
Apa ini ?
Apa ?
Ahh...
Ha...Ha...Ha...
Tiada yg mantap
Tak ada bakat
Apa ada yang hebat ?
Cuihhh...
Bagaimana aku
kamu betah
Kalau ini semua
Layaknya hanya tempat pembuangan
Seperti onggokan berak
Yg disekelilingnya lalat-lalat hijau
Yang besar...
Ha...Ha...Ha...
Apa ini ?
Apa ?
Apakah semua begini ?
Dimana rasa peduli itu ?
Ahh...
Dimana ?
Apa ini ?
Haruskah seperti ini ?
Kotor !
Kumuh !
Jelek !
Ahh... Biadab !
Buang !
Tumpuk !
Biarkan !
Begita engkau selalu
Biadab...
Ha...Ha...Ha...
Apa ini ?
-------
PINTA KU
Oleh: Annisaturahmi Aku anak yang dipanggil spesial Tetapi kadang kala dianggap tidak spesial Aku miliki beribu memori Y...

-
Hi aku nan seperempat abad. Sulitnya hidup di Indonesia dengan usia terbilang dua puluh lima. Iya. Di usia tersebut barangkali tidak semua...
-
"Gak mau jadi guru!" Saat SD berkata seperti ini ketika membantah pernyataan seorang kakek yang tidak aku kenali. Beliau tiba-tiba...
-
Oleh : Annisaturahmi Angin kasar Air rusuh Ombak jelek Langit lusuh Jalan aneh Gunung usang Apa ini ? Apa ? Ahh... Ha...Ha...Ha... Tiada...